manfredodicrescenzo –Bank BJB Syariah resmi mencatatkan Sukuk Wakalah bi al-Istitsmar Subordinasi I Tahun 2025 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 3 Juli 2025. Aksi korporasi ini berhasil menghimpun dana sebesar Rp300 miliar. Dana tersebut langsung dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan dan memperluas pembiayaan syariah yang produktif dan berkelanjutan.
Direktur Utama Bank BJB Syariah, Arief Setyahadi, menyatakan bahwa sukuk ini dicatat sebagai modal pelengkap (Tier 2). Dana ini akan mendukung ekspansi pembiayaan, khususnya dengan akad Murabahah. “Penerbitan sukuk ini adalah langkah strategis kami dalam memperkuat modal dan memperluas pendanaan jangka panjang berbasis prinsip syariah,” ujar Arief saat seremoni pencatatan.
Sukuk Wakalah ini terdiri dari dua seri. Seri A bernilai Rp240 miliar, berjangka waktu lima tahun, dan menawarkan imbal hasil 8,70% per tahun. Sementara Seri B senilai Rp60 miliar, memiliki tenor tujuh tahun dengan imbal hasil 9,00% per tahun. Keduanya menggunakan skema subordinasi dengan fitur write-down, tanpa kompensasi, untuk menjaga ketahanan modal.
Instrumen ini memperoleh rating idA(sy) untuk sukuk subordinasi dan idAA- untuk peringkat perusahaan dari PEFINDO. Skema Wakalah bi al-Istitsmar yang digunakan juga telah dinyatakan sesuai prinsip syariah oleh Tim Ahli Syariah pasar modal.
Menurut Arief, tingginya antusiasme investor terhadap sukuk ini menunjukkan besarnya kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan bisnis Bank BJB Syariah. Ia juga menyebut pasar modal syariah sebagai pilar penting untuk mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan penerbitan ini, Bank BJB Syariah menegaskan komitmennya dalam memperluas ekosistem keuangan syariah melalui instrumen pasar modal yang transparan dan terpercaya.
“Baca: Revitalisasi Perikanan Maluku Melalui Teknologi Digitalisasi”
Bank BJB Syariah Perkuat Modal Lewat Penerbitan Sukuk Perdana di BEI
PT Bank Jabar Banten Syariah (bank bjb syariah) resmi mencatatkan Sukuk Wakalah bi al-Istitsmar Subordinasi I Tahun 2025 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 3 Juli 2025. Langkah ini menjadi tonggak penting bagi bank dalam memperkuat struktur permodalannya, dengan nilai penerbitan mencapai Rp300 miliar.
Sukuk ini terdiri atas dua seri: Seri A dengan tenor lima tahun menawarkan imbal hasil 8,70% dan jatuh tempo pada 2 Juli 2030. Seri B memiliki tenor tujuh tahun dengan imbal hasil 9,00% dan jatuh tempo pada 2 Juli 2032. Pembayaran imbal hasil akan dilakukan setiap tiga bulan, dimulai pada 2 Oktober 2025.
PEFINDO memberikan peringkat idA(sy) untuk sukuk subordinasi ini, mencerminkan tingkat kepercayaan investor terhadap prospek bisnis bank. Dalam proses emisi, bank menggandeng PT Mega Capital Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. PT Bank Syariah Indonesia Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Direktur Utama bank bjb syariah, Arief Setyahadi, menegaskan bahwa dana hasil sukuk akan digunakan untuk memperkuat permodalan serta mendukung pembiayaan dan ekspansi usaha secara berkelanjutan. “Kami berkomitmen menjaga amanah investor dan memastikan dana ini mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan syariah,” ujarnya dalam seremoni pencatatan.
Secara keuangan, hingga akhir 2024, bank mencatatkan aset senilai Rp14,62 triliun dan liabilitas sebesar Rp3,76 triliun. Dana syirkah temporer yang dikelola mencapai Rp9,39 triliun, dengan total ekuitas Rp1,47 triliun. Pendapatan tercatat sebesar Rp1,06 triliun dan laba bersih Rp60,27 miliar.
Penerbitan sukuk ini menunjukkan langkah strategis bank bjb syariah dalam memperluas pendanaan berbasis pasar modal syariah dan memperkuat posisinya dalam industri keuangan nasional.
“Simak juga: Indonesia Siap Ekspor Listrik ke Singapura dengan Dukungan China“ [4]
Leave a Reply