manfredodicrescenzo – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terserap dengan baik. Ia menyampaikan hal ini dalam konferensi pers di kantornya di Jakarta Pusat, Jumat (3/10). Menurutnya, peningkatan penyerapan anggaran menunjukkan program berjalan efektif dan berdampak langsung ke masyarakat.
“Baca Juga: Kementerian ESDM Sebut Pencampuran Etanol di BBM Sudah Lazim”
Luhut meminta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa agar tidak menarik kembali anggaran MBG. Sebelumnya, Menkeu menyatakan potensi penarikan jika dana tidak terserap optimal. “Penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik. Jadi Menteri Keuangan tidak perlu nanti ambil-ambil anggaran yang tidak terserap,” ujar Luhut.
Ia menekankan bahwa penggunaan anggaran secara maksimal membantu mendorong roda ekonomi di tingkat bawah. Program MBG juga berhasil membuka lapangan kerja bagi 380 ribu orang di berbagai daerah. Capaian ini menunjukkan bahwa program tidak hanya berdampak pada gizi anak, tetapi juga menciptakan efek ekonomi yang signifikan.
Menanggapi kritik dari Aliansi Ekonomi dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait insiden keracunan makanan, Luhut menolak usulan penghentian program. Ia menilai setiap program besar selalu menghadapi tantangan awal. Namun, proses perbaikan telah dilakukan secara bertahap untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang disalurkan. “Kadang kita ingin hasil cepat seperti gigit cabai langsung pedas, tapi proses tidak bisa seperti itu,” katanya. Menurut Luhut, fokus utama harus pada proses perbaikan dan pengawasan yang terus ditingkatkan demi keberlanjutan program.
Penyerapan Anggaran Capai Rp 21,64 Triliun, Perbaikan Terus Dilakukan
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, melaporkan bahwa hingga Jumat (3/10), serapan anggaran program MBG mencapai Rp 21,64 triliun. Angka tersebut setara dengan 34 persen dari total alokasi anggaran program secara nasional. “Sudah Rp 21,64 triliun hari ini, jadi sekitar 34 persen dari keseluruhan,” ungkap Dadan dalam konferensi pers bersama Luhut. Ia menjelaskan bahwa angka ini menunjukkan progres yang signifikan dalam pelaksanaan program MBG di lapangan.
Meski masih menyisakan ruang untuk perbaikan, Dadan menegaskan pihaknya terus memantau pelaksanaan teknis. Pengawasan dilakukan untuk menjamin kualitas makanan dan mencegah kejadian serupa seperti kasus keracunan yang sempat terjadi. Langkah korektif, menurutnya, sudah dijalankan melalui evaluasi bersama mitra penyedia makanan.
“Baca Juga: Developer Tarik Game Akibat Celah Keamanan Baru di Engine Unity”
Pemerintah berkomitmen menjaga keberlanjutan program MBG sebagai bagian dari agenda pembangunan sumber daya manusia. Program ini diharapkan dapat memperbaiki status gizi anak Indonesia, khususnya di daerah rawan pangan dan gizi buruk.
Keberhasilan serapan anggaran dan penciptaan lapangan kerja menjadi indikator awal bahwa program MBG berada di jalur yang tepat. Dengan pengawasan ketat dan koordinasi antar kementerian, program ini berpotensi memberi manfaat jangka panjang bagi kualitas hidup anak-anak dan perekonomian nasional. Pemerintah menargetkan peningkatan serapan anggaran hingga akhir tahun fiskal agar manfaat program bisa dirasakan lebih luas. Konsistensi dalam pengawasan dan evaluasi akan menjadi kunci untuk menjamin keberhasilan program di masa depan.





Leave a Reply